الكتاب الثالث: الطب والرؤيا

2849 - (ق) عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ: (مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ [1] ، وَلاَ وَصَبٍ [2] ، وَلاَ هَمٍّ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ أَذًى، وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا؛ إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ) .

Abu Sa'īd dan Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan secara marfū': "Tidaklah seorang muslim ditimpa kepayahan, sakit, dukacita, kesedihan, penderitaan, dan kesusahan hingga duri yang menusuknya melainkan Allah menghapus dosa-dosanya dengan sebab itu."

2854 - (ق) عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ قَالَ: قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ: أَلاَ أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلَى، قالَ: هذِهِ المَرْأَةُ السَّوْدَاءُ، أَتَتِ النَّبِيَّ صلّى الله عليه وسلّم فَقَالَتْ: إِنِّي أُصْرَعُ، وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللهَ لِي. قَالَ: (إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الجَنَّةُ، وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللهَ أَنْ يُعَافِيَكِ) ، فَقَالَتْ: أَصْبِرُ، فَقَالَتْ: إِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللهَ لِي أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ، فَدَعَا لَهَا.

Dari Abdullah bin Abbas -raḍiyallāhu 'anhumā- bahwasannya dia berkata kepada Aṭā` bin Abi Rabāḥ, "Maukah engkau, kutunjukkan seorang wanita yang termasuk ahli Surga?" Aku menjawab, "Iya." Ia berkata, "Wanita yang berkulit hitam ini, ia pernah datang kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- lalu mengadu, "Sesungguhnya saya mempunyai penyakit ayan dan aurat saya terbuka karenanya. Oleh karena itu, mohonkanlah kepada Allah agar aku diberi kesembuhan." Beliau bersabda, "Jika engkau mau bersabar maka engkau mendapat Surga, dan jika engkau mau, aku pun akan berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu. Wanita itu menjawab, "Aku akan bersabar." Kemudian dia berkata, "Wahai Rasulullah, auratku terbuka karenanya, maka mohonkanlah kepada Allah agar auratku tidak terbuka." Maka Rasulullah pun berdoa untuknya.

2857 - (خ) عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: كانَ غُلاَمٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صلّى الله عليه وسلّم فَمَرِضَ، فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صلّى الله عليه وسلّم يَعُودُهُ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ، فَقَالَ لَهُ: (أَسْلِمْ) ، فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ، فَقَالَ لَهُ: أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ صلّى الله عليه وسلّم فَأَسْلَمَ، فَخَرَجَ النَّبِيُّ صلّى الله عليه وسلّم وَهُوَ يَقُولُ: (الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ) .

Dari Anas -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, "Ada seorang pemuda Yahudi yang biasa melayani Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Suatu ketika, ia jatuh sakit. Lantas Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjenguknya. Beliau duduk di sisi kepalanya lalu berkata kepadanya, "Masuklah engkau ke dalam Islam!" Pemuda itu memandang ayahnya yang ada bersamanya. Ayahnya berkata, "Taatilah Abul Qasim." Pemuda itu pun masuk Islam. Selanjutnya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- keluar sambil bersabda, "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka."

2858 - (م) عَنْ ثَوْبَانَ، عَنِ النَّبِيِّ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ: (إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا عَادَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ) .

Dari Ṡaubān maula Rasulillah -raḍiyallahu 'anhu-, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya seorang muslim apabila menjenguk saudaranya yang muslim, ia terus-menerus berada di (antara) buah-buahan surga sampai ia kembali." Kemudian ditanya, "Wahai Rasulullah, apakah buah-buahan surga?" Beliau menjawab, "Yaitu, buah-buahan yang telah dipetik."

2861 - (م) عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم: (لاَ يَتَمَنَّى أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ، وَلاَ يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ، إِنَّهُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ، وَإِنَّهُ لاَ يَزِيدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلاَّ خَيْراً) .

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, "Sesungguhnya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Janganlah seseorang dari kalian mengharapkan kematian. Jika ia orang yang berbuat baik, maka semoga kebaikannya itu dapat bertambah. Namun, jika ia adalah orang yang berbuat buruk, maka mudah-mudahan ia bertobat kepada Allah." Dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- dari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, "Janganlah seseorang dari kalian mengharapkan kematian dan jangan pula berdo'a agar segera mendapat kematian sebelum kematian itu datang padanya. Sesungguhnya apabila ia telah mati, maka terputuslah amalannya, dan bahwa tidaklah seorang mukmin itu bertambah umurnya, melainkan akan menjadi kebaikan baginya."