الكِتَابُ الثّاني: جمع القرآن وفضائله

428 - (خ) عَنْ عَبْدِ العَزِيزِ بْنِ رُفَيْعٍ قَالَ: دَخَلْتُ أَنَا وَشَدَّادُ بْنُ مَعْقِلٍ عَلَى ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما، فَقَالَ لَهُ شَدَّادُ بْنُ مَعْقلٍ: أَتَرَكَ النَّبِيُّ صلّى الله عليه وسلّم مِنْ شَيْءٍ؟ قَالَ: ما تَرَكَ إِلاَّ ما بَيْنَ الدَّفَّتَيْنِ [1] .
قَالَ: وَدَخَلْنَا عَلَى محَمَّدِ ابْنِ الحَنَفِيَّةِ، فَسَأَلْنَاهُ، فَقَالَ: ما تَرَكَ إِلاَّ ما بَيْنَ الدَّفَّتَيْنِ.

Dari Abdul-'Aziz bin Rufai', ia berkata, "Aku bersama Syaddād bin Ma'qil berkunjung ke Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhumā-. Lantas Syaddād bin Ma'qil bertanya kepadanya, "Apakah Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- meninggalkan sesuatu (warisan)?" Ia menjawab, "Beliau tidak meninggalkan apapun selain sesuatu yang berada di antara dua sampul (Al-Qur`ān)." Abdul-'Aziz bin Rufai' berkata, "Kami berkunjung kepada Muhammad bin al-Hanafiyah lalu bertanya kepadanya. Ia menjawab, "Beliau tidak meninggalkan apapun selain sesuatu yang berada di antara dua sampul (Al-Qur`ān)."

435 - (خ) عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ: بَعَثَ إِلَيَّ أَبُو بَكْرٍ مَقْتَلَ أَهْلِ الْيَمامَةِ وَعِنْدَهُ عُمَرُ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: إِنَّ عُمَرَ أَتَانِي فَقَالَ: إِنَّ الْقَتْلَ قَدِ اسْتَحَرَّ يَوْمَ الْيَمَامَةِ بِقُرَّاءِ الْقُرْآنِ، وَإِنِّي أَخْشى أَنْ يَسْتَحِرَّ الْقَتْلُ بِقُرَّاءِ الْقُرْآنِ فِي المَوَاطِنِ كُلِّهَا، فَيَذْهَبَ قُرْآنٌ كَثِيرٌ، وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَأْمُرَ بِجَمْعِ الْقُرْآنِ، قُلْتُ: كَيْفَ أَفْعَلُ شَيْئاً لَمْ يَفْعَلْهُ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم؟ فَقَالَ عُمَرُ: هُوَ وَاللهِ خَيْرٌ، فَلَمْ يَزَلْ عُمَرُ يُرَاجِعُنِي في ذلِكَ حَتَّى شَرَحَ اللهُ صَدْرِي لِلَّذِي شَرَحَ لَهُ صَدْرَ عُمَرَ، وَرَأَيْتُ في ذلِكَ الَّذِي رَأَى عُمَرُ.
قال زَيْدٌ: قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَإِنَّكَ رَجُلٌ شَابٌّ عَاقِلٌ لاَ نَتَّهِمُكَ، قَدْ كُنْتَ تَكْتُبُ الْوَحْيَ لِرَسُولِ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم، فَتَتَبَّعِ الْقُرْآنَ، فَاجْمَعْهُ.
قَالَ زَيْدٌ: فَوَاللهِ! لَوْ كَلَّفَنِي نَقْلَ جَبَلٍ مِنَ الْجِبَالِ مَا كانَ بِأَثْقَلَ عَلَيَّ مِمَّا كَلَّفَنِي مِنْ جَمْعِ الْقُرْآنِ. قُلْتُ: كَيْفَ تَفْعَلاَنِ شَيْئاً لَمْ يَفْعَلْهُ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم؟ قَالَ أَبُو بكْرٍ: هُوَ وَاللهِ خَيْرٌ، فَلَمْ يَزَلْ يحُثُّ مُرَاجَعَتِي حَتَّى شَرَحَ اللهُ صَدْرِي لِلَّذِي شَرَحَ اللهُ لَهُ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ، وَرَأَيْتُ في ذلِكَ الَّذِي رَأَيَا.
فَتَتَبَّعْتُ الْقُرْآنَ أَجْمَعُهُ مِنَ الْعُسُبِ
[1] وَالرِّقاعِ وَاللِّخَافِ [2] وَصُدُورِ الرِّجالِ، فَوَجَدْتُ آخِرَ سُورَةِ التَّوْبَةِ: {لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ} [التوبة:128] إِلَى آخِرِهَا مَعَ خُزَيْمَةَ ـ أَوْ أَبِي خُزَيْمَةَ ـ فَأَلْحَقْتُهَا في سُورَتِهَا، فَكَانَتِ الصُّحُفُ عِنْدَ أَبِي بَكْرٍ حَيَاتَهُ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ عزّ وجل، ثُمَّ عِنْدَ عُمَرَ حَيَاتَهُ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ، ثُمَّ عِنْدَ حَفْصَةَ بِنْتِ عُمَرَ.

Dari Zaid bin Ṡābit Al-Anṣāri -raḍiyallāhu 'anhu-, dia adalah salah seorang penulis wahyu, ia berkata, "Abu Bakar mengirim pesan kepadaku (untuk datang) setelah perang Yamāmah, dan ternyata Umar ada di sisinya. Abu Bakar -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, 'Sesungguhnya Umar mendatangiku dan berkata, 'Perang Yamāmah telah menelan banyak korban. Aku khawatir peperangan di berbagai tempat akan menelan banyak korban dari kalangan Qari, sehingga akan menyebabkan sebagian besar Al-Qur`ān juga akan hilang, kecuali engkau segera mengumpulkannya. Dan aku berpendapat, sebaiknya engkau segera mengumpulkan Al-Qur`ān." Abu Bakar berkata, 'Aku pun bertanya kepada Umar, 'Bagaimana aku akan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-?' Umar menjawab, 'Perkara ini, demi Allah adalah ide yang baik.' Umar selalu membujukku hingga Allah melapangkan dadaku dan akhirnya aku sependapat dengan Umar. Zaid bin Ṡābit berkata, 'Dan Umar duduk di sisinya tidak berkomentar apapun.' Abu Bakar berkata, 'Sesungguhnya kamu adalah seorang pemuda yang cerdas, kami sama sekali tidak curiga sedikit pun padamu. Kamu yang telah menulis wahyu untuk Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Karena itu, telusurilah Al-Qur`ān dan kumpulkanlah.' Demi Allah, sekiranya dia memerintahkanku untuk memindahkan gunung, niscaya hal itu tidaklah lebih berat daripada mengumpulkan Al-Qur`ān yang dia perintahkan padaku. Zaid bertanya, 'Bagaimana kalian melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-?' Ia menjawab, 'Demi Allah, itu adalah kebaikan.' Abu Bakar terus membujukku, hingga Allah pun melapangkan dadaku, sebagaimana Allah telah melapangkan dada Abu Bakar dan Umar. Maka aku pun mulai menelusuri Al-Qur`ān, mengumpulkannya dari kulit-kulit, tulang-tulang, pelepah kurma, dan dari hafalan para Qari (penghafal Al-Qur`ān). Dan aku pun mendapatkan dua ayat dari surah At-Taubah ada di Abu Khuzaimah Al-Anṣāri, yang tidak aku dapatkan pada seorang pun selain darinya. Yakni ayat: 'Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, ia sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,' (At-Taubah: 128) hingga akhir kedua ayat tersebut. Lembaran-lembaran Al-Qur`ān itu pun tetap tersimpan pada Abu Bakar hingga Allah mewafatkannya. Kemudian beralih kepada Umar semasa hidupnya, lalu berpindah lagi ke tangan Ḥafṣah binti Umar."